Jakarta –
Direktur Utama PT Asabri (Persero) Wahyu Suparyono menegaskan dirinya akan mengawasi seluruh manajemen perusahaan jika berani berbuat korupsi. Bahkan dirinya tak segan-segan untuk mengusulkan pemecatan meskipun di tubuh Asabri banyak anggota TNI/Polri berpangkat jenderal.
Wahyu mengaku tak gentar melakukan itu, sebab dirinya juga sudah mendapatkan dukungan dari Menteri Pertahanan untuk membersihkan Asabri dari praktik korupsi.
“Saya dikenal di kementerian tukang usulkan direktur berhenti, sudah kenyang Pak. Apalagi memberhentikan Sekper, walaupun itu kolonel atau jenderal, sikat aja tuh. Soalnya Pak Prabowo dan semua mendorong, ‘Pak Wahyu yang nggak bener, nggak usah takut,” tuturnya dalam rapat dengan Komisi VI DPR, Selasa (25/1/2022).
Tak hanya itu, dia juga menjamin bahwa jika ada window dressing yang dilakukan di Asabri, dirinya mengusulkan agar direksi diberhentikan, termasuk dirinya sebagai direktur utama. “Saya usulkan berhentikan direktur utama jika ada window dressing,” tegasnya.
Wahyu sendiri menegaskan bahwa dirinya anti window dressing yang merupakan siasat untuk mempercantik kinerja portofolio keuangannya. Menurutnya siasat itu kuno dan penuh kecurangan.
Wahyu mengaku pengalamannya bekerja di BPKP menjadikan dirinya paham gelagat manajemen perusahaan yang ingin melakukan korupsi. Dirinya juga mengaku sudah sering menemukan aksi korupsi dari manajemen saat dia menjadi Dirut PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (DKB)
“Ini persoalan hati pak. Saya kenyang pak lihat gimana si cara direksi korupsi, baik itu di DKB. Saya paham betul pak cara direksi i. 17 tahun saya deputi investigasi di BPKP, saya akuntan murni,” ucapnya.
“Saya masuk tuh mesti saya tanya, saya mau jadi dirut atau auditor, kalau auditor ketangkep semua. Ini waktu di DKB contohnya, hanya waktu itu saya mau presentasi di DKB sudah dipanggil dulu sama pak Menhan dan pak Erick, bahwa you beresin Asabri,” tambahnya.
(das/fdl)