Nasabah eks PT Asuransi Jiwasraya (Jiwasraya) sudah bisa sedikit bernafas lega, sebab hak-hak mereka sebagian sudah mulai dibayarkan. Hal itu sejalan dengan diselesaikannya proses pengalihan polis nasabah ke PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life).
Meski begitu, dalam proses restrukturisasi ini, nasabah harus menerima beberapa skema penyelesaian yang ditawarkan. Salah satunya pemotongan hingga 40% dari total tagihan.
Menteri BUMN Erick Thohir dalam acara seremonial pengalihan polis nasabah eks Asuransi Jiwasraya pun beberapa kali menyampaikan permintaan maaf kepada para nasabah.
“Tentu kita memohon maaf sebesar-besarnya kepada pemegang polis bahwa memang apa yang kita kerjakan tidak sempurna, sempurna adalah milik Allh SWT. Tapi paling tidak bagaimana pentingnya kita harus memastikan perlindungan kepada konsumen. Bagaimana memastikan negara hadir, ketika ada sesuatu yang memang itu terbukti harus diperbaiki,” tuturnya di Gedung Graha CIMB, Jakarta, Rabu (22/12/2021).
Meski begitu, hampir seluruh nasabah eks Asuransi Jiwasraya telah menyetujui skema restrukturisasi. Menurut catatan Jiwasraya hingga 31 Oktober 2021, sudah ada 3.398 polis korporasi yang telah menyetujui restrukturisasi atau sekitar 99,3% dari totalnya.
Lalu untuk nasabah ritel ada 162.876 polis yang telah menyetujui restrukturisasi atau 99,8% dari total. Serta ada 16.935 polis untuk bancassurance yang telah menyetujui proses restrukturisasi atau mencapai 98,3%.
Erick kemudian bercerita, bahwa pada saat awal dia bertugas menjadi Menteri BUMN dia mendapatkan 11 KPI dari Presiden Joko Widodo. Awalnya kasus Jiwasraya tidak masuk dalam tugas tersebut.
“Tapi waktu kita rapat secara internal ternyata ada beberapa hal yang lain di BUMN yang harus diperbaiki, salah satunya Jiwasraya dan Asabri, dan tentu saat itu kita sampaikan ke Bapak Presiden dan beliau mendukung penuh,” tuturnya.
Lanjut halaman berikutnya.
