Site icon InfoAsuransi

Ditjen Hubdat Ungkap Temuan Pelanggaran pada Ribuan Armada Bus

Ditjen Hubdat Perketat Rampcheck Bus Jelang Libur Natal dan Tahun Baru 2025 2026

Ditjen Hubdat Perketat Rampcheck Bus Jelang Libur Natal dan Tahun Baru 2025 2026

Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (Ditjen Hubdat) memperketat pengawasan armada bus menjelang masa angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026. Langkah ini dilakukan untuk memastikan seluruh kendaraan yang melayani masyarakat berada dalam kondisi aman, laik jalan, dan memenuhi ketentuan administrasi maupun teknis.

Upaya pengawasan tersebut diwujudkan melalui rampcheck yang dilaksanakan secara serentak di berbagai wilayah Indonesia. Pemeriksaan dilakukan sejak 7 November 2025 dan akan berlanjut hingga 2 Januari 2026. Melalui kegiatan ini, Ditjen Hubdat menargetkan peningkatan keselamatan angkutan jalan selama periode liburan panjang yang biasanya diwarnai lonjakan penumpang.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Aan Suhanan, menyampaikan bahwa pemerintah menargetkan 15.000 kendaraan untuk diperiksa pada tahun ini. Namun, hingga 19 November 2025 pukul 14.00 WIB, jumlah armada yang telah menjalani pemeriksaan justru melampaui target. Total 24.790 bus telah melalui proses pengecekan, sehingga menunjukkan peningkatan kesadaran dan kepatuhan operator angkutan.

Aan menjelaskan bahwa dari total armada yang diperiksa, sebagian besar dinyatakan memenuhi kelayakan jalan. Sebanyak 17.165 unit atau 69,24 persen diperbolehkan beroperasi normal. Sementara itu, terdapat 4.250 kendaraan atau 17,14 persen yang masih harus memperbaiki pelanggaran teknis penunjang sebagai bentuk peringatan.

Pada sisi lain, pemeriksaan juga menemukan sejumlah pelanggaran yang mengharuskan penerapan sanksi. Sebanyak 791 unit atau 3,19 persen terkena tilang serta dilarang beroperasi akibat pelanggaran administrasi. Selain itu, terdapat pula 2.584 kendaraan atau 10,42 persen yang dihentikan operasionalnya karena melanggar persyaratan teknis utama yang berkaitan dengan faktor keselamatan.

Armada yang menjalani rampcheck terdiri atas berbagai jenis angkutan. Bus Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) mendominasi jumlah pemeriksaan dengan total 10.793 unit atau sekitar 82 persen dari keseluruhan kendaraan. Kemudian, bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) tercatat sebanyak 1.163 unit atau 9 persen, disusul bus pariwisata 717 unit atau 5 persen. Sementara itu, 485 unit atau 4 persen merupakan jenis kendaraan lainnya.

Menurut Aan, fokus pemeriksaan terbagi di empat titik utama, yaitu Terminal Tipe A, pool atau garasi bus, jalur yang dikenal rawan kecelakaan menuju lokasi wisata, serta area wisata itu sendiri. Empat titik ini dipilih karena menjadi lokasi dengan potensi risiko tinggi, terutama saat arus perjalanan meningkat pada periode libur panjang.

Ia menjelaskan bahwa rampcheck ini bukan sekadar agenda rutin, melainkan langkah awal untuk memperkuat budaya keselamatan dalam pelayanan angkutan umum. Pemeriksaan mendetail bertujuan mendeteksi lebih dini potensi kerusakan kendaraan yang dapat memicu kecelakaan. Dengan demikian, perjalanan masyarakat dapat berlangsung aman, tertib, dan lancar selama musim liburan.

Aan turut mengimbau seluruh pemilik Perusahaan Otobus (PO) agar mengutamakan aspek keselamatan dalam setiap pengoperasian kendaraan. Kekurangsiapan armada, mulai dari kondisi teknis hingga kelengkapan administrasi pengemudi dan kendaraan, dinilai dapat berdampak langsung pada keselamatan penumpang.

Selain itu, Ditjen Hubdat juga mengajak masyarakat berperan aktif dalam memastikan kelaikan kendaraan yang akan digunakan. Penumpang dapat memanfaatkan aplikasi Mitra Darat untuk memeriksa status rampcheck secara mandiri sebelum melakukan perjalanan. Aplikasi ini dapat diunduh dan digunakan dengan mudah melalui perangkat telepon pintar.

Melalui berbagai langkah pengawasan tersebut, pemerintah menegaskan komitmennya dalam meningkatkan keselamatan transportasi jalan pada periode Natal dan Tahun Baru. Peningkatan jumlah pemeriksaan menjadi bukti bahwa upaya preventif terus diutamakan agar masyarakat dapat menikmati liburan tanpa kekhawatiran terkait keamanan transportasi.

Exit mobile version