AsuransiAman.com – Tren inflasi medis yang semakin meningkat di Indonesia menjadi sorotan utama bagi PT Prudential Life Assurance. Data terbaru mencatat bahwa sepanjang tahun 2023, klaim asuransi kesehatan di perusahaan tersebut meningkat hingga 19%.
Karin Zulkarnaen, Chief Customer and Marketing Officer Prudential Indonesia, menyoroti bahwa salah satu pemicu inflasi medis adalah pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
Peningkatan biaya kesehatan ini menjadi salah satu faktor utama yang mendorong inflasi medis. Dalam menghadapi hal ini, perusahaan asuransi seperti Prudential perlu menyesuaikan tarif premi atau biaya asuransi, terutama pada produk asuransi kesehatan.
Menurut Karin Zulkarnaen, peningkatan harga barang medis yang diimpor turut berdampak pada kenaikan biaya fasilitas kesehatan yang dibebankan oleh rumah sakit kepada pasien. Hal ini disampaikan kepada CNBC Indonesia pada Senin (29/4/2024).
Presiden Direktur Prudential, Tony Benitez, sebelumnya telah mengungkapkan bahwa perusahaan telah membayarkan klaim dan manfaat sebesar Rp17 triliun selama tahun 2023, dengan Rp5 triliun di antaranya merupakan klaim asuransi kesehatan. Peningkatan klaim ini sejalan dengan angka inflasi medis yang mencapai 13,6%, melampaui angka inflasi umum.
“Klaim medis pun naik 24,9% selama 2023 mencapai Rp21 triliun. Hal ini menjadi perhatian kita bersama,” ujar Tony dalam Paparan Kinerja Full Year 2023 Prudential pada Kamis (25/4/2024).
Tony juga menjelaskan beberapa faktor yang menyebabkan inflasi medis meningkat, seperti biaya fasilitas teknologi medis yang semakin mahal, overutilisasi oleh rumah sakit, dan kesenjangan industri sejak era Covid-19.
Untuk mengatasi masalah ini, Prudential telah menyiapkan beberapa strategi, termasuk kerja sama dengan rumah sakit, regulator, dan pemerintah. Salah satu fokus utama adalah transparansi data biaya penanganan.
“Kita meminta transparansi dari rumah sakit untuk mengendalikan angka klaim yang tinggi, serta melakukan inovasi produk seperti PruWell Medical yang memberikan manfaat premi yang lebih adil,” jelasnya.
Melalui mekanisme ini, pemegang polis akan mendapatkan diskon premi sebesar 20% jika tidak mengajukan klaim asuransi, yang berarti mereka tetap sehat. Selain itu, Prudential juga melakukan analisis harga kamar dan obat antar rumah sakit mitra, sehingga dapat membandingkan biaya yang menguntungkan semua pihak.
Dengan langkah-langkah ini, Prudential berharap dapat membantu mengendalikan inflasi medis dan memberikan solusi yang bermanfaat bagi masyarakat serta pemegang polis.
Baca juga: Menuju Transformasi Ekonomi, RKP 2025 Miliki Sasaran Pertumbuhan Ambisius!
Sumber: CNBC.