AsuransiAman.com – Kementerian PPN/Bappenas sedang menggarap Rencana Kerja Pemerintah atau RKP 2025 dengan fokus pada “Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan”. Ini akan menjadi panduan bagi semua pihak terkait untuk menyusun rencana pembangunan sesuai dengan peran masing-masing.
Menurut Menteri PPN/Bappenas Suharso Monoarfa, penyusunan RKP 2025 disesuaikan dengan visi, misi, dan program yang diusung oleh Presiden terpilih, yakni Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. RKP tersebut akan menjadi dasar untuk penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025.
“RKP awal ini disesuaikan dengan visi, misi, dan program presiden terpilih, yang kemudian akan diatur dalam peraturan presiden RKP 2025 dan akan menjadi dasar untuk penyusunan RAPBN Tahun Anggaran 2025,” ungkap Suharso dalam Rapat Koordinasi Pembangunan Pusat 2024 secara virtual, Kamis (18/4/2024).
Dalam RKP 2025, terdapat sejumlah target pembangunan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Pertumbuhan ekonomi ditargetkan antara 5,3 hingga 5,6%, tingkat kemiskinan 7 hingga 8%, tingkat pengangguran terbuka 4,5 hingga 5%, rasio gini 0,379 hingga 0,382, dan indeks modal manusia 0,56.
“Untuk pertama kalinya pada 2025, kita menggunakan indeks modal manusia untuk menggantikan indeks pembangunan manusia,” jelas Suharso.
Selain itu, penurunan intensitas emisi gas rumah kaca (GRK) juga menjadi fokus, dengan target sebesar 38,6%. Indikator lain termasuk nilai tukar petani 113 hingga 115, serta nilai tukar nelayan 104 hingga 105. Kolaborasi dan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dianggap penting untuk mencapai sasaran dan target pembangunan nasional.
Sehubungan dengan hal tersebut, ditetapkan pula target pertumbuhan ekonomi dan kontribusi ekonomi dari masing-masing wilayah. Sumatera ditargetkan pertumbuhannya antara 4,8 hingga 5,1%, dengan kontribusi ekonomi sebesar 21,8%. Jawa diharapkan tumbuh 5 hingga 5,4%, dengan kontribusi 56,8%. Sementara Kalimantan ditargetkan tumbuh 5,9 hingga 6,1%, dengan kontribusi 8,6%, dan Sulawesi diharapkan tumbuh 7,3 hingga 7,9%, dengan kontribusi 7,4%.
Selanjutnya dalam RKP 2025, Bali dan Nusa Tenggara ditargetkan pertumbuhan ekonominya 5,4 hingga 6,4%, dengan kontribusi terhadap perekonomian nasional sebesar 2,8%, sementara Papua diharapkan tumbuh 5,3 hingga 5,9%, dengan kontribusi 1,9%. Meskipun kontribusinya hanya 0,8%, pertumbuhan ekonomi tertinggi ditargetkan di Maluku, yakni antara 11,1 hingga 11,9%.
“Pencapaian pertumbuhan ekonomi di masing-masing wilayah sejalan dengan tema pembangunan lokal yang juga sinkron dengan tema pembangunan nasional. Oleh karena itu, kami berharap agar semua pihak terkait, khususnya pemerintah daerah, dapat menggunakan tema target pertumbuhan dan kontribusi wilayah sebagai pedoman dalam perencanaan mereka,” tambah Suharso.
Baca juga: Kemenperin Perketat Impor Elektronik untuk Dorong Produksi Lokal!
Sumber: DetikFinance.