Tarif Asuransi Rumah di AS Meningkat Tajam Tahun Ini. Sumber Kin Insurance.
Asuransi Terkini

Rekor Tertinggi! Tarif Asuransi Rumah di AS Meningkat Tajam Tahun Ini

AsuransiAman.com – Menurut analisis terbaru, diperkirakan tarif asuransi rumah di Amerika Serikat akan mencapai rekor tertinggi tahun ini, dengan kenaikan terbesar terjadi di negara-negara bagian yang rentan terhadap peristiwa cuaca buruk. Insurify, sebuah platform perbandingan asuransi yang berbasis di Massachusetts, memperkirakan premi rata-rata untuk asuransi pemilik rumah akan mencapai US$2.522 pada akhir tahun ini. Ini mencerminkan kenaikan sebesar 6% dari rata-rata premi pada akhir tahun 2023, dan mengikuti kenaikan sekitar 20% selama dua tahun terakhir.

Menurut Cassie Sheets dari Insurify, tren kenaikan tarif asuransi yang signifikan ini menambah ketidakpastian biaya perumahan bagi banyak orang Amerika yang berencana untuk membeli rumah. Dia menyatakan, “Banyak orang Amerika termotivasi untuk membeli rumah karena mereka pikir biaya perumahan mereka akan tetap atau stabil jika dibandingkan dengan menyewa. Namun, tren kenaikan tarif asuransi yang signifikan ini membuat biaya perumahan menjadi lebih tidak terduga.”

Kenaikan tarif asuransi rumah mencerminkan dampak dari meningkatnya kerusakan akibat badai petir dan perubahan iklim yang meningkatkan frekuensi dan tingkat keparahan bencana alam. Data dari Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional menunjukkan peningkatan signifikan dalam jumlah bencana alam yang menyebabkan kerugian materiil. Dari sekitar tiga bencana per tahun pada tahun 1980-an, angka tersebut melonjak menjadi 13 bencana per tahun pada tahun 2010-an. Tahun lalu, AS bahkan mencatat rekor dengan 28 bencana cuaca dan iklim yang mengakibatkan kerugian minimal US$1 miliar.

Tanggapan terhadap ancaman yang dihadapi akibat perubahan iklim telah mendorong sejumlah perusahaan asuransi untuk menarik diri dari daerah-daerah yang rentan, seperti California dan Florida, di mana dampaknya sering kali terasa paling kuat. Betsy Stella, wakil presiden manajemen dan operasi operator di Insurify, mengemukakan, “Ada kemungkinan bahwa area dengan risiko tertinggi tidak dapat diasuransikan. Namun, di mana ada permintaan, biasanya pemasok akan muncul. Pertanyaannya adalah, berapa biayanya?”

Analisis Insurify menunjukkan bahwa premi tertinggi diperkirakan akan terjadi di negara bagian yang memiliki risiko bencana alam tertinggi, seperti Florida. Para peneliti Insurify menyoroti bahwa peningkatan tarif terutama dipicu oleh meningkatnya bencana alam. Prediksi dari AccuWeather juga menunjukkan bahwa AS dapat mengharapkan musim badai yang lebih “eksplosif” tahun ini, dengan potensi hingga 25 badai yang dinamai antara Juni dan November, dibandingkan dengan rata-rata sekitar 14 badai.

Selain itu, meningkatnya biaya reasuransi dan biaya terkait dengan rekonstruksi rumah juga turut berperan dalam kenaikan premi asuransi rumah. Penipuan asuransi dan sengketa hukum atas klaim juga menjadi faktor yang mempengaruhi tingkat premi yang lebih tinggi, terutama di negara bagian seperti Florida. Gubernur Ron DeSantis mencatat bahwa Florida menyumbang 9% dari klaim asuransi rumah tetapi 79% dari tuntutan hukum atas klaim yang diajukan, menyoroti masalah yang signifikan di negara bagian tersebut.

Meskipun demikian, beberapa negara bagian seperti Texas dan Washington diperkirakan akan melihat premi tetap hampir datar tahun ini, berkat kondisi pasar asuransi yang lebih sehat dan efek stabilisasi dari undang-undang lokal. Namun, South Dakota menjadi satu-satunya negara bagian yang diperkirakan akan mengalami penurunan premi yang berarti, dengan rata-rata premi diperkirakan turun sekitar 3% menjadi US$2.488.

Analisis Insurify memberikan pemahaman yang lebih baik tentang tren kenaikan tarif asuransi rumah, sambil menyoroti peran penting yang dimainkan oleh faktor-faktor seperti perubahan iklim, biaya reasuransi, dan masalah hukum dalam menentukan biaya asuransi rumah di Amerika Serikat.

Baca juga: Tugu Insurance Lunasi Klaim Senilai US$19 Juta Pasca Ledakan di Pabrik Pupuk Kaltim

Sumber: Bloomberg Technoz.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *