AsuransiAman.com – Harga emas Logam Mulia produksi PT Aneka Tambang (Persero) Tbk mengalami kenaikan pada hari ini, sejalan dengan tren kenaikan harga emas dunia. Pada Selasa (26/3/2024), harga Antam mencapai Rp 1.213.000 per gram, mengalami kenaikan sebesar Rp 10.000 dibandingkan dengan hari sebelumnya. Begitu juga dengan harga pembelian kembali (buyback) yang mencapai Rp 1.105.000 per gram, mengalami kenaikan sebesar Rp 10.000 dibandingkan kemarin.
Kenaikan harga Antam ini dipicu oleh kenaikan harga emas di pasar global. Hari sebelumnya, harga di pasar spot ditutup naik sebesar 0,34% menjadi US$ 2.171,45 per troy ons. Tren kenaikan harga dunia ini pun berlanjut pada hari ini, dimana pada pukul 08:05 WIB, harga naik tipis sebesar 0,01% menjadi US$ 2.171,5 per troy ons.
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), kondisi emas masih cenderung bullish. Hal ini dapat dilihat dari nilai Relative Strength Index (RSI) sebesar 65,52, dimana RSI di atas 50 menandakan bahwa aset tersebut dalam posisi bullish. Di samping itu, indikator Stochastic RSI juga menunjukkan angka sebesar 8,59, yang jauh di bawah 20, menandakan bahwa emas telah mencapai kondisi oversold atau jenuh jual.
Meskipun demikian, peluang kenaikan harga emas nampaknya semakin terbatas. Target resisten terdekat terletak pada level US$ 2.172 per troy ons. Jika level ini berhasil ditembus, maka target selanjutnya adalah US$ 2.174 per troy ons. Di sisi lain, target support terdekat terletak pada level US$ 2.168 per troy ons. Kemungkinan penembusan pada level ini dapat menyebabkan harga emas turun menuju level US$ 2.145 per troy ons.
Menurut sejumlah analis, faktor-faktor seperti ketidakpastian geopolitik dan kebijakan moneter global masih akan menjadi penggerak utama bagi harga emas dalam waktu dekat. Meskipun demikian, perlu diingat bahwa pasar emas dapat sangat fluktuatif, sehingga investor disarankan untuk melakukan analisis mendalam sebelum mengambil keputusan investasi.
Baca juga: Tugu Insurance Lunasi Klaim Senilai US$19 Juta Pasca Ledakan di Pabrik Pupuk Kaltim
Sumber: Bloomberg Technoz.