Asuransi Negeri

Aset Rampasan Jiwasraya Rp 3,56 T Cair Januari 2024, Penyelesaian Polis Molor?

Jakarta

PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) alias Indonesia Financial Grup (IFG) telah mendapatkan komitmen pencairan dana hasil lelang aset rampasan PT Asuransi Jiwasraya senilai Rp 3,56 triliun. Namun, dana tersebut baru bisa cair pada Januari 2024 mendatang.

Direktur Utama IFG Hexana Tri Sasongko mengatakan, pemerintah sendiri menargetkan pengalihan polis Jiwasraya akan rampung pada tahun 2023 ini. Demi menyelesaikannya, anak usaha IFG, PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life), membutuhkan dana Rp 8,01 triliun untuk memindahkan 157 ribu polis lagi dengan nilai liabilitas sebesar Rp 7,4 triliun.

Dalam pemenuhan kebutuhan tersebut, Hexana mengandalkan penyuntikan modal negara (PMN) senilai Rp 3 triliun yang berasal dari cadangan investasi APBN 2023, realisasi fundraising Rp1,45 triliun, serta aset hasil rampasan tipikor Rp 3,56 triliun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Sebagaimana presentasi pada RDP dengan Pak Menteri (Erick Thohir) kemarin, kita dapat komitmen turun adalah Rp 3,56 triliun itu Januari 2024,” ujarnya, dalam rapat bersama Komisi VI DPR RI, di Senayan, Jakarta, Rabu (14/6/2023).

“Ini sudah diajukan tetapi dari pemerintah ditargetkan Januari 2024. Ada mundur 1 bulan,” tambahnya.

Hexana menjelaskan, nominal tersebut merupakan besaran hasil rampasan 2021 s.d 2023 yang sudah disetorkan ke kas negara sebagai Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Dana tersebut akan dicairkan dengan skema PMN. Hexana mengatakan, secara paralel pihaknya saat ini juga telah memulai proses administrasinya.

Meski dana aset rampasan tersebut baru bisa cair pada Januari 2024, Hexana menekankan, penyelesaian dari pengalihan polis Jiwasraya tidak akan ikut molor. Hal ini akan diantisipasi lewat dana financing.

“Mungkin belum tentu molor. Tapi kita bridging pake leveraging, kekuatan kita untuk menutup itu. Kita optimalkan, kita bridging dulu, kita lunasi ketika aset tipikor itu masuk,” katanya, saat ditemui detikcom usai rapat.

“Fundrising-nya mungkin kita tingkatkan. Masih ada peluang dari fundrisingnya. Sehingga targetnya penyelesaian ini tahun ini lah selesai,” tambahnya.

Hexana menjelaskan, fundraising tersebut pada dasarnya merupakan leverage dari kemampuan dividen korporasi. IFG sendiri memiliki rating AAA dari Pefindo. Karena itulah, kini alternatif yang sekarang tersedia salah satunya bisa dalam bentuk direct loan.

“Saat ini sudah mendapat informal komitmen dari investor dari perbankan untuk fundraising ini dan ini akan kita realisasikan segera pada 2023 ini,” terangnya.

“Kita sedang proses, ditargetkan kuartal III ini (cair),” imbuhnya.

Simak juga Video: Jaksa Agung Serahkan Aset Jiwasraya Rp 3,1 T ke Erick Thohir

[Gambas:Video 20detik]

(das/das)

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *