Jakarta –
IFG Life saat ini masih menjalankan proses peralihan polis dari Jiwasraya. Direktur Utama IFG Life Harjanto Tanuwidjaja mengungkapkan per 31 Maret 2023 sudah ada sekitar 157.358 polis yang pindah ke IFG Life.
Harjanto menjelaskan komposisinya terdiri dari 1.171 polis korporasi dan 156.187 polis ritel. “Liabilitas atas polis yang telah diterima IFG Life dari Jiwasraya sebesar Rp 14,1 triliun untuk polis korporasi Rp 16,77 triliun atau total Rp 30,8 triliun,” kata dia dalam acara media gathering, Kamis (11/5/2023).
Dia mengungkapkan IFG Life juga telah membayarkan klaim polis Rp 7,57 triliun yang telah diterima dari Jiwasraya. Terdiri dari Rp 3,04 triliun untuk polis korporasi dan Rp 4,53 triliun untuk polis ritel.
Sepanjang 2022 IFG Life mencatat perolehan profit Rp 128,41 miliar dengan risk based capital (RBC) sebesar 126%.
Sebelumnya diberitakan PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life) membutuhkan dana Rp 8,01 triliun untuk menyelesaikan proses migrasi polis Asuransi Jiwasraya. Pemindahan polis ini ditargetkan selesai pada 2023.
Direktur Utama IFG Hexana Tri Sasongko mengatakan IFG Life belum dapat menerima pengalihan liabilitas (polis) yang masih tersisa dikarenakan keterbatasan kapasitas keuangan.
“Kebutuhan (untuk menyelesaikan pengalihan polis) Rp 8,01 triliun,” kata Hexana.
Kebutuhan Rp 8,01 triliun untuk memindahkan 157 ribu polis lagi dengan nilai liabilitas sebesar Rp 7,4 triliun. Sisanya akan digunakan sebagai biaya perpajakan pengalihan portofolio senilai Rp 464,53 miliar dan dicadangkan Rp 344,53 miliar untuk polis-polis yang statusnya menolak restrukturisasi akan dinego ulang.
Demi memenuhi kebutuhan pendanaan tersebut, Hexana mengandalkan Penyertaan Modal Negara (PMN) dari cadangan investasi APBN 2023 senilai Rp 3 triliun. Ia berharap dana tersebut dapat cair tahun ini juga.
(acd/das)