Jakarta –
Sektor asuransi di Indonesia dapat sorotan tajam dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dia meminta agar semua masalah yang terjadi pada industri asuransi jiwa segera diselesaikan.
Jokowi menyoroti langsung masalah pada asuransi jiwa macam Indosurya hingga WanaArtha. Bahkan dia juga menyebutkan ada masalah pada asuransi unitlink.
Menurutnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) selaku regulator utama industri keuangan di Indonesia harus segera menyelesaikan masalah-masalah ini. Penanganan masalah, menurutnya harus dilakukan secara mikro menyentuh langsung ke perusahaan yang bermasalah.
“Saya minta betul-betul urusan asuransi, dilihat betul. Jangan sampai kejadian-kejadian yang sudah-sudah seperti Asabri, Jiwasraya. Ada lagi Indosurya, ada lagi WanaArtha. Sampai hapal saya karena baca. Lalu unitlink juga. Makanya ini harus mikro satu-satu diikuti,” kata Jokowi dalam pembukaan Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2023 yang disiarkan virtual, Senin (6/1/2023).
Menurutnya masalah-masalah seperti yang paling dirugikan adalah masyarakat. Katanya, yang paling tragis nasibnya dalam kasus semacam ini adalah rakyat sebagai nasabah. Mereka pun permintaannya sederhana, hanya meminta uangnya kembali.
“Karena yang nangis itu rakyat, rakyat hanya minta satu sebetulnya, duit saya balik, uangnya balik,” sebut Jokowi.
Dapat Curhat Langsung
Jokowi mengatakan di beberapa kesempatan, seringkali dia menemukan curhatan langsung dari masyarakat yang menjadi korban asuransi bermasalah. Dia bercerita sering dicurhati sampai nangis-nangis oleh para korban asuransi jiwa, mulai dari saat kunjungan ke Tanah Abang hingga ke Surabaya.
“Saya waktu ke Tanah Abang itu ada yang sampai nangis-nangis ceritanya. Waktu di acara Imlek juga sama, nangis-nangis itu juga, di Surabaya nangis-nangis itu juga. Makanya, semuanya pengawasan mesti diintensifkan,” ungkap Jokowi.
Tak jarang Jokowi juga menyatakan laporan dan keluhan masalah pada asuransi tidak selesai ditangani bertahun-tahun. Ada banyak keluhan sejak 2020, sampai 2023 pun tak ada penyelesaiannya.
“Saya sering dapat pelaporan keluhan, pelaporan keluhan sudah 2020 sampai sekarang 2023 belum juga tuntas. Hati-hati yang kita bangun ini trust, kalau sudah kehilangan sulit membangun kembali,” pungkas Jokowi.
(hal/das)