Asuransi Negeri

Alasan Nasabah yang Tolak ‘Damai’ Jiwasraya: Uang Pensiun Dipotong!

Jakarta

Nasabah Jiwasraya yang tergabung dalam Forum Pensiunan BUMN Nasabah Jiwasraya menolak restrukturisasi perusahaan asuransi tersebut. Forum nasabah Jiwasraya ini terdiri dari pensiunan PT Garuda Indonesia Tbk, PT Pupuk Kalimantan Timur, PT Indosat Tbk, PT Petrokimia Gresik, PT Rekayasa Industri, PT Timah (Persero) Tbk, PT Bukit Asam (Persero) Tbk, PT Sucofindo dan eks PT Askes.

Ketua Umum Forum Pensiunan BUMN Nasabah Jiwasraya Syahrul Tahir mengatakan, alasan utama penolakan mereka adalah terpangkasnya hak yang mereka peroleh bila mengikuti program restrukturisasi.

Syahrul menjelaskan berapa persentase potongan dana pensiunan yang diterima oleh nasabah Jiwasraya. Ia menerangkan, potongan dana pensiunan BUMN tersebut berbeda-beda, misalnya untuk dirinya sendiri dari Garuda Indonesia pensiunannya dipotong sebesar 70%.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Nasabah itu dipotong uangnya yang kami tabung dari mulai kerja rata-rata 30 tahun, saya kebetulan di Garuda dipotong 70%, namun ada juga yang dipotong 50-60%,” jelasnya dalam konferensi pers di Kantor OC Kaligis & Associates, Jakarta Pusat, Rabu (15/3/2023).

Contoh lain, untuk pensiunan dari PT Pupuk Kalimantan Timur dipotong sebesar 50%-60%, pensiunan PT Timah (Persero) Tbk dan PT Petrokimia Gresik, dipotong rata-rata 50-74%.

“Jadi kami hanya menerima 26-50%. Sedangkan karyawan pensiunan tersebut rata-rata hanya menerima setiap bulannya Rp 900 ribu terendah dipotong Rp 450 ribu. Pelanggaran Jiwasraya naungan BUMN, sungguh benar-benar menzalimi kami-kami semua,” ungkapnya.

Lantaran hal itu, ia mewakili nasabah Jiwasraya lainnya, meminta kepada pemerintah untuk membatalkan restrukturisasi tersebut.

“Kami sangat berharap hari Bapak Presiden dengan surat terbuka ini untuk membatalkan restrukturisasi yang direkayasa dan menolong jutaan jiwa rakyat Indonesia yang menggantungkan hidupnya pada manfaat pensiunan dari program Asuransi Anuitas seumur hidup Jiwasraya,” tegas dia.

Syahrul mengaku para pensiunan dipaksa untuk menandatangani surat persetujuan restrukturisasi Jiwasraya dengan alih-alih uang kembali 100%. Tetapi nyatanya, korban tidak mendapatkan kembali 100% hak pensiunannya.

“Ini yang perlu kami sampaikan kami korban penzaliman, korban pemaksaan benar-benar kami dipaksa untuk melakukan itu. Kami berharap dalam hal ini pemerintah membatalkan restrukturisasi. Hentikan restrukturisasi yang dikatakan berhasil, tidak berhasil bagi kami,” tegasnya.

“Dengan ini kami konsolidasi nasabah, semua produk Jiwasraya, apapun kami bersama-sama bahwasannya kami meminta pemilik Jiwasraya dalam hal ini BUMN yakni pemerintah untuk tanggung jawab, kalau sudah selesaikan dong, batalkan restrukturisasi untuk pensiunan,” tambahnya.

(ada/dna)

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *