Jakarta –
Wilayah Jakarta Timur masih punya peluang untuk berkembang. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah menggodok aturan yang mendorong investasi masuk.
Kepala Suku Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Pertanahan Jakarta Timur Widodo Soeprayitno menjelaskan meski selama ini wilayah Jakarta Timur memang kerap tertinggal dibandingkan wilayah lain di Jakarta, namun pihaknya telah menyusun sejumlah rencana pengembangan wilayah sesuai dengan potensi-potensi yang dimilikinya. Apalagi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta saat ini juga tengah menggodok Rancangan Perintah Gubernur (Rapergub) yang akan memudahkan pengembangan kawasan.
“Pemprov sedang menggodok Rapergub di mana isinya akan lebih ramah terhadap investasi yang masuk ke Jakarta. Misalnya dahulu dalam satu zonasi hanya bisa dibangun 30% kini dilonggarkan menjadi 60%. Melalui regulasi yang sedang disiapkan ini akan memudahkan investasi,” ungkap Widodo dalam keterangan tertulis, Rabu (13/4/2020).
Widodo menjelaskan Jakarta Timur masih memiliki potensi pengembangan yang sangat tinggi mengingat wilayah ini merupakan wilayah administrasi paling luas di DKI Jakarta sebesar 188,02 km2 dengan jumlah penduduk 3.037.193 jiwa. Ini membuat kepadatan penduduk di Jakarta Timur relatif rendah jika dibandingkan wilayah lain di Jakarta, sehingga pengembangan Jakarta Timur masih memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan.
Kepala Bagian Pembangunan dan Lingkungan Hidup Setko Kota Jakarta Timur Sarjono dalam kesempatan serupa juga mendorong sejumlah pengembang properti untuk masuk dan mengembangkan Jakarta Timur. Namun ia berharap pengembangan yang dilakukan tak hanya sekadar membangun hunian melainkan turut mendorong terciptanya ekosistem baru sehingga tercipta kawasan emas baru.
“Sebelumnya pengembang ini hanya jual kavling di Jakarta Timur, kemudian dibangun satu-satu saat ada yang membeli. Namun saat ini sudah ada Agung Podomoro yang merupakan pengembang kredibel sedang melakukan pembangunan di Jalan I Gusti Ngurah Rai, Klender. Artinya tren pertumbuhan memang sudah mulai mengarah ke Jakarta Timur,” jelasnya.
Wakil Ketua Kadin Bidang Properti dan Real Estate Jakarta Timur Rose Yunita menambahkan industri properti memang merupakan industri pionir yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi kawasan. Sebab industri ini juga memiliki efek berganda alias multiplier effect tinggi.
“Ada lima sektor bisnis tumbuh dan berkembang di Jakarta Timur. Pertama dengan adanya infrastruktur, pemukiman kemudian ada manusia-manusia baru yang tinggal di wilayah tersebut. Ini kemudian akan berkembang ke sejumlah sektor lain seperti konstruksi, makanan dan minuman, kesehatan dan kecantikan, serta SDM dan Pendidikan,” ujar Rose.
Simak Video “Jokowi Rayu Peserta B20 untuk Investasi Kesehatan di RI“
[Gambas:Video 20detik]
(acd/das)