Jakarta – Banyak yang mengira pasar modal merupakan tempat untuk mendapatkan uang dengan mudah. Sebagian orang awam juga berpikir bahwa pasar modal adalah tempat judi legal yang penuh jebakan.
Tidak ada yang benar dari dua pemikiran itu, meskipun hal itu bisa saja terjadi.
Namun hal yang harus diingat adalah pasar modal bukan tempat untuk bermain-main. Jika Anda baru di pasar modal maka Anda perlu memahami hal penting sebelum membeli saham.
Melansir Investopedia, untuk membeli saham bagi investor newbie yang penting pertama adalah membuka lebar mata Anda. Sangat penting bagi investor untuk mengikuti berita dan opini tentang pasar.
Membaca berita keuangan dan mengikuti kabar tentang industri merupakan salah satu bentuk penelitian pasif yang harus dilakukan oleh seorang pelaku pasar modal.
Dengan mengikuti berita-berita terkini bisa menjadi rujukan dalam memilih saham. Misalnya di negara berkembang seperti Indonesia memiliki banyak masyarakat kelas menengah baru. Mereka cenderung berperilaku konsumtif dan terus merasa haus dengan barang-barang baru.
Nah dengan di negara seperti Indonesia ini tentunya sering terjadi lonjakan permintaan terhadap produk dan komoditas tertentu. Jika sebuah emiten memiliki produk yang sedang ramai diminati, maka tentu sahamnya layak untuk dipertimbangkan.
Para investor tentu akan menyimpulkan bahwa peningkatan permintaan terhadap produk tertentu akan membuat emiten tersebut terus meningkatkan kinerja keuangannya.
Tapi Anda juga harus tetap bersikap kritis. Ada baiknya juga informasi umum itu juga diperbandingkan dengan pengumuman atau siaran pers yang diterbitkan oleh emiten.
Bagi investor baru ada baiknya untuk memilih saham-saham berdasarkan indeks yang sudah dibuat oleh otoritas. Indeks-indeks yang ada di pasar modal tentu dibuat BEI untuk memudahkan investor memilih saham.
Misalnya indeks LQ45 merupakan indeks yang berisi saham-saham dengan likuiditas tinggi. Saham-saham tersebut tentu cocok bagi investor pemula. Ada juga indeks-indeks lainnya yang mungkin cocok dengan karakter para investor.
Jangan lupa juga untuk memantau laporan keuangan para emiten. Mungkin ada dari investor pemula yang tidak paham membaca laporan keuangan, tapi setidaknya Anda akan tahu tren keuangan perusahaan dalam beberapa waktu kebelakang apakah merugi atau mendulang keuntungan. Namun ada baiknya juga Anda belajar membaca laporan keuangan.
Hal yang terpenting lainnya adalah investor newbie harus menentukan jati dirinya apakah ingin menjadi investor sesungguhnya atau ingin menjadi trader.
Pada umumnya para investor menggunakan valuasi ketika memilih saham yang ingin dibeli. Ada banyak cara untuk melihat valuasi sebuah saham yang umumnya mengacu pada beberapa rasio seperti Price Earning Ratio (PER), Price Book Value (PBV), Debt Equity Ratio (DER).
Rasio-rasio tersebut bisa dibandingkan dengan industri atau saham sejenis lainnya. Misalnya saham A memiliki PBV 0,75x, sementara saham lain dalam satu sektor PBV-nya mencapai 3x, artinya saham itu terbilang murah. Tapi hati-hati juga, karena ada saham yang murah karena memang fundamentalnya sudah hancur.
Terkadang investor juga memadupadankan perhitungan valuasi dengan technical. Biasanya investor akan menggunakan grafik technical secara bulanan untuk melihat area support saham yang tengah diincar.
Terakhir investor cenderung membeli saham secara periodik atau dengan kata lain mereka menabung saham. Sebab mereka akan menanamkan modalnya untuk jangka waktu yang lama. Mereka akan memilih saham berkapitalisasi besar atau big cap yang masuk dalam kategori blue chip.
Sedangkan trader sebaliknya, mereka berburu capital gain atau kenaikan harga saham dalam jangka pendek, bahkan bisa kurang dari sebulan.
Target mereka adalah saham-saham yang sangat aktif bergerak. Para trader cenderung aktif melakukan jual-beli di pasar karena investasinya jangka pendek.
Biasanya saham-saham yang menjadi incaran trader adalah saham second liner. Bisa saja mereka membeli saham big cap asalkan saham itu bergerak cukup cepat seperti second liner.
Mereka cenderung memilih saham berdasarkan data transaksinya, seperti likuiditas serta bid dan offer. Para trader juga menggunakan analisa teknikal untuk menentukan target sahamnya dengan membeli di posisi terendah atau buy on weakness.
(das/dna)