Jakarta, IDN Times – Program asuransi pertanian membantu sejumlah petani di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat. Pasalnya, petani yang mengasuransikan lahan tidak akan menderita kerugian meski sekitar 150 hektare tanaman padi dan jagung milik petani di wilayah Lombok Barat (Lobar) rusak akibat diserang hama tikus.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo pun mengatakan bahwa asuransi memiliki banyak manfaat untuk petani.
“Dengan asuransi, petani tidak hanya bisa beraktivitas dengan tenang. Asuransi juga membuat petani bisa terhindar dari kerugian karena asuransi memiliki klaim yang akan dikeluarkan jika lahan pertanian gagal panen,” ujarnya melalui keterangan resmi, Senin (15/2/2021).
1. Bisa mendapatkan klaim Rp6 juta per hektare melalui asuransi pertanian
Ilustrasi lahan sawah padi milik masyarakat petani (IDN Times/ Ervan Masbanjar)
Hal senada juga disampaikan Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian, Sarwo Edhy.
“Petani yang lahan pertaniannya gagal panen akan mendapatkan klaim sebesar Rp6 juta per hektare. Dengan klaim ini, petani tidak akan menderita kerugian. Sebaliknya, petani tetap memiliki modal untuk tanam kembali,” jelasnya.
2. Pemerintah memberikan perhatian serius terhadap program asuransi
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) Sarwo Edhy. (Dok. Humas Kementan)
Sarwo Edhy menambahkan bahwa pemerintah memberikan perhatian serius terhadap program asuransi pertanian.
“Kita pengguna asuransi bisa semakin meningkat karena dengan asuransi ini produksi pertanian bisa terjaga dan petani pun tidak akan menderita kerugian. Dalam kondisi apa pun pertanian bisa terus berjalan dengan didukung asuransi,” katanya.
3. Asuransi pertanian sangat membantu petani di kala terjadi situasi yang tidak diinginkan
Ilustrasi petani menanam padi di area persawahan. ANTARA FOTO/Arnas Padda
Sementara itu, Juaini selaku petani di Dusun Bangket Punik, Desa Golong, Kecamatan Narmada, Lobar, menuturkan terdapat 150 hektare tanaman padi dan jagung di daerah itu yang diserang hama tikus.
“Kita di Golong Narmada ini, banyak tanaman padi dan palawija diserang hama tikus. Musim tanam tahun lalu, hampir semua tanaman juga diserang hama tikus,” ungkapnya.
Namun, setidaknya petani telah dibantu berupa asuransi dari Jasindo karena semua petani di desanya dimasukkan di asuransi Jasindo sehingga asuransi ini sangat membantu petani di kala terjadi situasi yang tidak diinginkan seperti diserang hama tikus. (CSC)