Jakarta –
Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mengaku kurang ajar. Pengakuan itu lantaran dia menawarkan anak-anak SMK Jateng ke investor yang masuk ke daerahnya.
Ganjar menjelaskan Pemprov Jateng memang fokus memikirkan penyerapan lulusan SMK di dunia usaha. Sayangnya dia melihat ada gap antara lulusan SMK dengan kebutuhan industri saat ini.
“Jadi dari sisi industri melihat mereka itu nggak kompeten. Dari sisi SMK merasa oh saya sudah belajar ngos-ngosan tapi nggak pernah diterima. Jangan-jangan kurikulumnya terlalu jadul, jangan-jangan industri juga menginginkan bahwa mereka yang lulus sudah bisa bekerja, sudah kenal dengan mesinnya dan proses kerjanya,” terangnya dalam Webinar Nasional: Vokasi dan Kekuatan Ekonomi Daerah yang disiarkan CNBC Indonesia TV, Selasa (15/12/2020).
Ganjar pun berinisiatif untuk memecahkan gap tersebut. Salah satunya dengan berkomunikasi dengan para investor yang masuk ke Jateng.
“Jadi begitu mereka masuk pilih lokasi, saya tanya. Seperti kemarin ada dari Amerika, mereka relokasi pabriknya ke Jateng. Saya tanya bro kira-kira Anda akan merekrut karyawan kapan? Spek karyawan yang Anda inginkan seperti apa? Lalu mereka cukup antusias membicarakan itu,” terangnya.
Ganjar pun menawarkan anak-anak SMK di Jateng yang jumlahnya cukup banyak. Dia menawarkan kepada investor itu agar ikut membuat kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan perusahaannya.
Pada saat pabriknya selesai dibangun dan beroperasi, harapannya sudah ada tenaga kerja yang pas dengan kebutuhan pabrik tersebut.
Nah apa yang dilakukannya itu diakui Ganjar kurang ajar. Menurutnya itu mendahului kewenangan pemerintah pusat terutama Kemendikbud.
“Ini sebenarnya saya agak kurang ajar sedikit, mohon maaf. Karena apa kita harus menerobos dulu, dan saya senang sekali pak Dirjen bilang harus diubah mindset-nya, regulasinya cepat. Maka dengan kewenangan yang kami miliki, kami sudah komunikasi dengan pusat juga, agar kita melakukan fitting, bagian kurikulumnya bisa selesai,” ucapnya.
Hal yang sama juga Ganjar lakukan untuk Kawasan Industri Kendal. Beberapa perusahaan di kawasan industri itu diajak untuk menjalin komitmen dengan Pemprov Jateng.
“Saya bilang saya punya anak SMK. Kalau Anda belum mau merekrut hari ini saya tidak apa-apa, tapi izinkan anak-anak saya belajar ini magang di tempat Anda,” tuturnya.
(das/ara)