Jakarta –
PT Asuransi Jiwasraya (Persero) tercatat memiliki aset sebesar Rp 15,8 triliun hingga November 2020. Dari Rp 15,8 triliun terdapat sekitar Rp 3 triliun berstatus tidak clean and clear alias bermasalah.
Demikian disampaikan Ketua Tim Percepatan Restrukturisasi Jiwasraya untuk Jangka Menengah, Angger P Yuwono dalam teleconference, Rabu (23/12/2020).
“Kita punya kewajiban Rp 54,4 triliun, aset Rp 15,8 triliun sepertinya di dalamnya ada yang tidak clean and clear, kira-kira Rp 3 triliun, net-nya Rp 12,8 triliun,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, Anggota Tim Percepatan Restrukturisasi Jiwasraya untuk Program Jangka Pendek, Farid A Nasution mengatakan, aset itu umumnya berbentuk tanah dan bangunan.
Dia menjelaskan, Jiwasraya merupakan perusahaan yang beroperasi lebih dari 165 tahun. Sehingga ada kemungkinan masalah dari sisi legal.
“Ada juga yang celar secara legal, tapi karena ini dulu bekas peninggalan Belanda sudah dihuni pihak lain. Ini tentunya effort sendiri untuk clear-kan. Jadi ada 2 kategori yang mungkin tidak clear legal, ada yang clear legalnya tapi secara bangunan kami nggak clear,” ujarnya.
Aset-aset seperti ini akan ditinggal di Jiwasraya. Dia bilang, untuk aset yang bersih nantinya akan dialihkan ke IFG Life bersama polis yang direstrukturisasi.
“Ini yang terpaksa kami tinggal di Jiwasraya karena kami nggak mau bawa aset yang bermasalah ke IFG Life. Dia harus operasi dengan baik tentunya dengan aset dan polis yang sehat yang sudah restrukturisasi,” terangnya.
(acd/eds)